Pujian Bukan Tindak Kejahatan

Banyak dari kita yang sering mendengar kalimat semacam “aku gak butuh pujian” atau “jangan dipuji nanti dia ngefly” dan yang lain sebagainya yang mengatakan bahwa pujian adalah hal yang buruk, namun pada kenyataannya tidaklah demikian.

Banyak dari kita mendapatkan pemahaman-pemahaman yang menyuruh kita untuk bersikap bodo amat terhadap pujian-pujian yang orang lain berikan kepada kita. Pada kenyataannya, semua orang senang dipuji.

 

Tidak semua bisa melihat kebaikan orang lain

Dalam seminar yang dilakukannya, Jack Ma menulis beberapa angka dan menjumlahkannya:

2+2=4

4+4=8

8+8=16

9+9=19

Seketika para penontonnya memprotes apa yang ditulisnya. Kemudian Jack Ma berkata, “Ya, jawaban soal ini memang salah. Tapi 3 soal di atas saya jawab dengan benar. Kenapa kalian tidak memuji saya, tapi malah cuma melihat kesalahan saya di 1 soal?

Memang benar kebanyakan orang lebih mudah melihat keburukan orang lain daripada kebaikannya. Kita bertengkar dengan teman kita karena hal buruk yang dilakukannya, padahal kebaikan yang dia lakukan jauh lebih banyak.

Karena cara memandang orang lain dengan buruk inilah penyebab utama seseorang melakukan percobaan bunuh diri.

Seseorang mungkin telah memberikan banyak hal kepada kita tapi kita tidak menyadarinya. Misalnya saja kedua orang tua, banyak orang yang tidak mengapresiasi kenyataan bahwa orang tua mereka telah memberi banyak terhadap mereka seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, namun mereka akan merasa kesal saat orang tua mereka tidak membeli beberapa barang yang mereka inginkan yang biasanya hanya kebutuhan tersier. Memberi kebutuhan primer dan mengurus anak-anak memanglah kewajiban mommy and daddy, tidak bisakah kita mengapresiasi mereka yang telah menjalankan kewajibannya?

Tidak semuanya melihat orang dari sisi baiknya, kekurangan tersebut bisa kita manfaatkan. Dengan begitu kita dapat memperbaiki mental orang lain dan membuat mereka lebih menghargai kita, dengan begitu kita dapat melihat dunia dengan penuh satisfaction.

Jika kita punya empati yang kuat maka kita dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, baik itu penderitaan maupun kebahagiaan mereka. Saat melihat orang lain menderita, kita akan tergerak untuk membantu mereka sehingga setelah masalahnya selesai, kita akan ikut merasakan kesenangan mereka.

 

Berikan Pujian

Memberikan pujian adalah salah satu cara untuk mengekspresikan apresiasi kita terhadap orang lain.

Memuji orang lain juga seringkali membuat orang lain kembali memuji kita, meskipun hal tersebut tidak boleh menjadi alasan kita untuk melakukannya.

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, tidak semua orang dapat memandang sesuatu dari sisi positif. Jika seseorang mendapatkan pujian, dia akan merasa bahwa apa yang dilakukannya itu tidak salah dan apa yang diupayakannya itu tidak sia-sia. Dengan itu dia dapat dengan lebih percaya diri melakukan hal lain dan dapat memberikan manfaat kepada yang lain.

Ada beberapa orang yang merasa tidak perlu untuk memberikan pujian karena mereka merasa bahwa pujian bisa membuat mental seseorang menjadi lemah. Hal tersebut benar adanya jika ditujukan kepada perbuatan yang salah.

John Dewey berkata: “Hasrat menjadi penting merupakan desakan terdalam sifat dasar manusia.”

William James berkata: “Prinsip terdalam pada sifat dasar manusia adalah idaman untuk dihargai.”

Tidak bisa dipungkiri bahwa tanpa adanya pujian, seseorang mungkin akan menganggap semua orang di sekitarnya tidak menghargainya.

Dale Carnegie dalam bukunya, How to Win Friends and Influence People, membuat sebuah hukum yang isinya: Selalu buat orang lain merasa dirinya penting.

Tapi, pujian tetap saja punya dampak negatif. Jika kita memuji sembarangan, memuji apa yang seharusnya tidak layak dilakukan, maka orang yang dipuji tersebut akan terus mengulangi hal yang sama. Dan tidak mustahil pula mereka malah membangga-banggakan diri mereka ke orang lain.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seseorang memuji orang lain secara berlebihan. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَهْلَكْتُمْ – أَوْ قَطَعْتُمْ – ظَهَرَ الرَّجُلِ

“Engkau membinasakan atau Engkau memotong punggung kawanmu itu.” (HR. Bukhari no. 2663 dan Muslim no. 3001)

Untuk melihat selengkapnya hal-hal yang disebut berlebihan dalam memuji kalian bisa mengunjungi https://muslim.or.id/47721-larangan-berlebihan-dalam-memuji.html

Socrates membenci demokrasi karena tidak semua orang punya kemampuan untuk memilih, kita juga bisa bilang bahwa tidak semua orang boleh memberi pujian karena sebagian dari mereka akan serampangan dalam melakukannya.

Tinggalkan komentar