Buang Resolusi Tahun Barumu

Saat ini banyak sekali orang yang membuat resolusi tahun baru dan berharap bahwa hidup mereka akan lebih baik mulai satu tahun ke depan. Ini adalah tren yang tersebar ke Indonesia lewat media sosial, karena di situ orang-orang bisa menunjukkan resolusi tahun baru mereka.

Sebenarnya resolusi tahun baru berakar dari sebuah tradisi pada ribuan tahun sebelum masehi, yaitu di Babilonia Kuno, penduduk di sana berjanji kepada para dewa yang mereka sembah setiap awal tahun bahwa mereka akan mengembalikan semua benda-benda yang telah mereka pinjam dan membayar utang mereka.

Juga dalam tradisi Yudaisme, saat tahun baru atau yang dikenal dengan Rosh Hashanah, umat Yahudi merenungkan kesalahan yang mereka lakukan sepanjang tahun dan meminta pengampunan. Umat Katolik juga melakukan hal serupa pada masa puasa Pra-Paskah, meskipun motifnya lebih ke pengorbanan daripada tanggung jawab. Tradisi resolusi Tahun Baru ini sendiri sebenarnya berawal dari praktik puasa pra-Paskah yang dilakukan oleh umat Katolik.

Sumber: Wikipedia

Beberapa perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya berkali-kali lipat pada akhir tahun setelah membuat resolusi pada tahun sebelumnya.

Namun rupanya resolusi tahun baru tidaklah efektif, berikut alasannya:

Apple, Kalender, Meja Tulis, Perangkat, Elektronik

Satu tahun dalam kalender masehi terdapat 365 atau 366 hari

Jika kita menetapkan resolusi tahun baru pada akhir tahun 2019, itu artinya kita masih punya 366 hari (karena tahun kabisat) untuk menyelesaikannya.

Misalnya saja kamu adalah seorang content creator pemula yang punya target memperoleh 10.000 subscribers di kanal YouTube-mu pada tahun ini, oleh karena itu kamu berencana menyelesaikan dan mengupload 100 video selama tahun 2020 ini.

Apakah kamu akan berhasil menyelesaikan target tersebut? Atau hanya rencananya?

Indeed, keduanya baik itu target atau rencana yang sudah kamu ciptakan tidak akan berhasil kamu selesaikan.

Jika kamu bertanya kenapa, jawabannya terdapat pada batas waktu untuk menyelesaikannya.

Bayangkan kamu berada di sebuah toko olahraga dan membawa di dompet uang hasil menabung selama setahun sebesar Rp1.800.000., kamu melihat ada dua buah sepatu basket yang menarik perhatian yaitu Nike PG 3 yang seharga Rp1.65 juta dan Nike Kyrie 6 yang seharga Rp1.98 juta.

Mana yang akan kamu pilih?

Jika mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk menabung lagi untuk membeli Kyrie 6, maka dibutuhkan sekitar 40 hari untuk dapat membelinya.

Dan menunggu selama 40 hari tidaklah setimpal dengan hasil yang didapat. Dengan keterbatasan dana yang kamu miliki, akhirnya kamu memutuskan untuk membeli PG 3 yang berharga Rp1.65 juta.

Jika uang yang kamu miliki adalah sebanyak Rp2 juta, pasti akan lebih sulit karena kamu akan membandingkan lebih jauh kualitas dua produk tersebut.

Sama juga dengan waktu, jika kamu punya waktu setahun untuk mengerjakan 100 video, akibatnya kamu akan sering menunda.

Mengutip dari http://www.developgoodhabits.com ada 8 hal yang menyebabkan orang-orang menunda pekerjaan. Bisikan-bisikan setan tersebut antara lain perfeksionisme, takut tidak tahu, gw kerjain nanti, mengerjakan hal-hal kecil karena lebih mudah, merasa tidak termotivasi, tidak jelas bagaimana memulainya, perhatian sering teralihkan, dan tahu kalau pekerjaan tersebut memerlukan usaha dan kerja keras.

So bagaimana cara kita mengatasi hal tersebut?

Hasil gambar untuk 12 week year

Buat rencana 12 Week Year

12 Week Year adalah sebuah program yang diciptakan oleh Brian P. Moran dan Michael Lennington. Tujuan dari program tersebut adalah untuk mencapai target yang orang lain capai dalam 12 bulan selama 12 minggu.

Program ini juga sudah terbit dalam bentuk buku pada tahun 2013 dengan judul yang sama dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kalian bisa membelinya di toko online.

Ini bukan promosi.

Kita akan membahas hal-hal penting yang terdapat pada program tersebut untuk mengatasi bisikan-bisikan setan yang sudah saya sebutkan di atas.

Apa saja poin-poin tersebut? Mari kita bahas satu persatu.

Bagian pertama buku ini bertujuan untuk membantu kita memahami proses untuk mencapai target yang paling berharga hanya dalam beberapa minggu. Salah satu bab pada bagian ini mengajak kita untuk mendefinisikan ulang satu tahun dari yang sebelumnya 12 bulan menjadi 12 minggu.

Bab-bab lain pada bagian ini juga menjelaskan tentang pentingnya menetapkan visi dan rencana, kesengajaan, arti sebenarnya dari pertanggungjawaban, perbedaan minat dan komitmen, kehebatan saat ini, dan lain-lain.

Setelah memahami gambaran tersebut, para pembaca dihadapkan ke bagian kedua di mana terdapat cara mewujudkan target tersebut.

Namun saya tidak akan terlalu dalam membahas soal tersebut karena tujuan utama dari artikel ini hanyalah sekadar memberitahu akibat buruk yang terjadi jika kita menetapkan jangka waktu yang terlalu lama.

Buku tersebut dapat bekerja jika kalian menggunakan isinya, bukan hanya membaca dan melupakannya begitu saja seperti yang saya lakukan.

Ubah pemahaman, tetapkan visi dan rencana, lalu jalankan.

Tinggalkan komentar